Memorabilia dari Kotak Surat Tua

Ha ha, sebenernya ini postingan iseng banget! Berawal dari kedatangan temen TK-SD-ku Riezelda Axleannisa Priyondiza (I know how hard to pronounce her name) ke rumahku pada tanggal 3 September 2011 kemaren dengan sangat mengejutkan (secara udah lama banget gak ketemu gituloooh), kami pun bergosip ria, membicarakan bagaimana kehidupan masing-masing sekarang, dan - tentu saja - bernostalgia. Nostalgia selalu menyenangkan dilakukan bersama sahabat masa lalu hihihi :D

Di sesi nostalgia itu pun aku menunjukkan kotak surat tua punyaku, di mana kusimpan surat-surat dan benda-benda kecil yang menurutku mempunyai nilai memori yang sangat tinggi (menurutku). Berbagai kartu ucapan ulang tahun dari orang-orang istimewa, gambar dan karikatur yang aku pinta dari teman-temanku yang jago menggambar, kartu kesan dan pesan sewaktu saling berpisah, berbagai puisi untuk dan dari sahabat serta guru favoritku, dan tentu saja: berbagai macam surat cinta =))

Rasanya semua yang terjadi pada zaman dahulu itu konyol sekali, kalau kami ingat-ingat sekarang. Betapa konyolnya orang-orang yang pup di celana sewaktu TK dan SD (apalagi pas jadi imam salat! -_____- ), betapa senangnya setiap istirahat aku dan sahabat-sahabatku mengikuti para anak laki-laki untuk menangkap kupu-kupu biru yang terbangnya lambat dan undur-undur di tanah, betapa bodoh - bisa-bisanya aku memutuskan salah satu sahabatku karena aku tidak terima disuruh sujud padanya! Betapa lucu saat anak perempuan dan anak laki-laki saling berpasangan dan saling mengungkapkan perasaan cinta monyet dengan tak tahu dirinya. Betapa liarnya saat aku dan teman-teman sekolahku sengaja menyebur ke balong kotor untuk menangkap ikan dengan tangan kosong saat outbond sekolah, dan baaaanyak lagi. Berhubung sejak TK sampai SMP aku bersekolah di sekolah swasta, menurutku banyak hal-hal mengasyikkan yang aku alami, yang tidak semua anak dapat mengalaminya.

Sambil terkekeh-kekeh, tertawa sampai tak ada suara yang keluar, serta ngakak sampai muncrat-muncrat saat bernostalgila tersebut, aku membaca-baca kembali 'file-file' pada kotak surat tua tersebut. Dan kuputuskan beberapa yang paling menarik di antaranya untuk ku post di sini ;;)

------------------------------------------------------------------------------------------------
DIARI PALSU BUATAN PUTRI

Putri
adalah salah satu temanku yang bersama-sama denganku sejak TK sampai SMP. Usilnya bukaaaaaaan main! Pada suatu kali aku sengaja membuat space pada notesku yang kuberi hari dan tanggal, agar aku bisa menulis apa yang terjadi setiap harinya (buat apa juga sih ya?). Dan entah bagaimana pada suatu hari Putri menemukan notesku itu di suatu hari saat kelas 1 SMP (kebetulan dia sekelas denganku waktu itu). Dan inilah yang ia tulis:
Senin, 9 Okt '06 delia jatuh ke selokan dan digigit anjing. Lalu delia makan bersama dengan bakso malang mang budi terus ternyata basonya ada formalinnya delia marah sama mang basonya terus mang basonya ditimpuk pake sendal hak tinggi mang basonya marah, delia pun ditimpuk pakai batu bata. SAKIT! cenah delia
Selasa, 10 Okt '06
delia pergi jalan jalan dengan *itu-nya* ke be-es-em terus disana deli beli ember beli bando, beli kerupuk, ikan gurame, binder, dsb, terus deli nabrak orang sangar. orang nya marah dan me-smack down, choke slam delia. delia pun babak belur
Rabu, 11 Okt '06
delia ketabrak gerobak sampah, terus masuk ke tumpukan sampahnya delia jadi bau apek. delia marah sama mang grobak nya. delia pun ambil panci dan wajan, terus gebukin orangnya orangnya marah. delia pun disemek. mangnya manggil kenedi trus delia mati deh.
Ulasan: Bisa kita lihat di sini, saudara-saudara, bahwa dari kecil Putri emang jayus, kerjanya nonton acara gulat, dan di otaknya selalu terpatri adegan kekerasan. Apa dia punya dendam sama gue ya? Pengen banget aku jadi korban smack-down.
------------------------------------------------------------------------------------------------
SURAT CINTA SANG JOMBLO MUDA

Berikut ini adalah sebuah puisi di surat cinta seorang...
ehem, penggemar rahasiaku. Surat ini terselip begitu saja di loker barangku saat kelas 6 SD, dan tentu saja dia (lewat surat kecil yang terselip di surat ini) mengajak bertemu saat pulang sekolah untuk meminta jawaban, mau atau tidak aku jadi pacarnya. Aku gak akan menyebut namanya. Ia mengaku sudah mengagumiku sejak kelas 6 SD. Dan - jujur saja - ia lelaki romantis pertama yang pernah kutemui dalam hidupku! Tapi waktu itu aku menolak permintaan untuk menjadi pacarnya, karena... apa ya? Aku sudah terlanjur senang menganggapnya sebagai teman yang asik. Dia memang asik. Dan romantis. Beginilah bunyi puisinya:
Dear You
Dengan sisa berjuta impian kupersembahkan puisi ini untukmu
Merpati terakhir Kukejar merpati itu dengan seluruh anganku Kukerjakannya dengan sepenuh hati Tetapi dengan sisa dan segenap angan kan kukejar merpati itu
Walau kutau dia tidak akan jadi milikku Walau kutau kalau kumendapatinya Bagai mimpi yang terwujud Dan walau kutau merpati itu takkan melirikku Tapi ku ingin memilikinya Kini kusadar kalau aku tak pantas memilikinya
Tetapi asal dia senang dan bahagia aku juga senang Karena cinta sejati tak harus memiliki
TTD Jomblo Muda

Sebenarnya di surat itu ada 3 puisi, tapi aku tulis yang paling daleeem hehe.

Ulasan: Anak kelas 6 SD udah bisa nulis puisi kayak gitu ya? Gara-gara dialah aku jadi tertarik pada dunia puisi. Tapi... kenapa harus pake nama "Jomblo Muda" sih? Emang buat ukuran anak kelas 6 SD begitu mirisnya menjadi jomblo ya? Yah, namanya juga anak SD.


------------------------------------------------------------------------------------------------
PUISI PERMINTAAN MAAF DARI SAHABAT

Puisi ini ditulis oleh Puttie, salah satu sahabatku juga yang telah bersamaku dari TK sampai SD. Dan kebetulan juga anaknya sekelas waktu kelas 1 SMP. Pada suatu hari, entah apa penyebabnya, aku marah sama dia dan teman mainku yang lain. Mungkin gara-gara capek digosipin sama anak cowok, atau gara-gara malu dibopong dan dikilikitik di koridor gedung sekolah, atau karena... apa ya? Gatau aku juga. Beginilah bunyi puisinya.
Delia!
Mungkin kau malaikat yang sengaja diutus Diutus untuk memperbaiki kesalahan kami Kau cahaya yang menyinari kami Dan... membawa kami pada jalan yang lurus
Tapi... mengapa kami malah tidak mempedulikanmu? Mengapa kami hanya bisa mengejekmu? Mungkin... kesalahan kami memang terlalu banyak Dan mungkin... kesalahan kami sudah tidak termaafkan
Kami hanya bisa membuatmu menangis Kami hanya bisa membuatmu kecewa pada kami Tapi... kami sangat menghargai dan menyayangimu Karena kau telah berusaha untuk mengubah kami
Walau begitu... kami sangat berterima kasih padamu Dan... kami harap kau mau memaafkan kami Delia!

Ulasan: Kayaknya dia lebay juga ya nulis puisi kayak gitu buat aku. Malaikat? Cahaya? Ini tuh kayak model puisi-puisi buat para ibunda gitu loh hehe. Tapi gak apa-apa deh, buktinya puisi ini manis banget sampe aku gak mau membuangnya dan aku simpen di kotak surat tuaku.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Oke deh, that's all. Thanks buat yang udah baca, dan menganggap postingan ini cukup penting buat dibaca :D

Comments

  1. Ow my lord i laugh hard reading the one about putri!!! man she was so funny back on those days!! =))

    ReplyDelete
  2. Gahahaaha ya dia konyol banget ya waktu itu tuh, sumpah gak ngerti lagi X_X inget gak waktu pas kerja kelompok pkn kelas 7 aku putri sama kamu, malah ngakak ngomongin iklan teh kantong? Eh teh celup apasih yang bulet? Epic fail=)))))))

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts