halang rintang hujan badai menuju SMA
selamat sore hadirin yang berbahagia.. jumpa lagi dengan saya Delia Rahma di blog superr kita : queenodelsdiaries.blogspot.com!
ya ya. sore kali ini saya akan membicarakan hal yang sekarang-sekarang ini sedang booming di kalangan anak kelas 3 smp dan anak" lain yang berada di penghujung sekolahnya.. apakah itu saudara-saudara?
KELULUSAN!
(harap dicatat dalam hal ini saya akan serius :) )
yak. hal ini benar-benar membuat kita menunggu-nunggu, apakah aku lulus? berapakah nilai akhirku? bagaimana jika aku tidak lulus? akan melanjutkan kemanakah aku?
ini juga yang terjadi di tengah-tengah anak-anak kelas 3 smp tahun ini. kesedihan, kebahagiaan, dan kegalauan akhir-akhir ini sungguh menyelimuti kami! oh oh oh.. ada yang sedih karena nilai akhirnya tidak memuaskan dan tidak dapat masuk sekolah yang dia inginkan, ada yang bahagia karena nilai akhirnya memuaskan dan sudah dapat sekolah yang dia inginkan, ada juga yang galau karena nilai akhirnya biasa saja dan belum dapat menentukan sekolah mana yang akan ia tuju.
alhamdulillah angkatan saya di sekolah SOMAY X SMP Salman Al Farisi tahun ini lulus 100 % dengan rata-rata total math 9.24, bahasa inggris 8.97, bahasa indonesia 8.73, ipa 8.37, dan rata-rata seangkatan 8.83. nem tertinggi diraih oleh Masitha Hanum Utomo dengan nemnya 38.65 (selamat sitha!). yiiha! hasil ini cukup memuaskan dan menggembirakan bagi kami semua. apalagi kami mendapatkan ini terutama dengan pertolongan Allah swt, kejujuran dan kerja keras kami. alhamdulillah :D
nem saya sendiri 37.85 (nem maksimal 40), dan dengan nem itu saya sendiri agak gelisah. bayangkan saja, saya masih tidak punya sekolah dan masih harus mencari-cari sekolah yang tepat untuk saya. sekolah keinginan saya sebenarnya adalah sman 3 bandung, tapi berhubung di bandung tahun ini BANYAK SEKALI yang nem nya 38 dan 39 (bahkan denger-denger ada gitu ya yang 39.5, 39.9, dan 40), saya benar-benar menjadi was-was untuk mendaftar ke situ, yang notabenenya sman 3 bandung adalah sekolah favorit di bandung, dan kebanyakan anak di bandung berimpian besar untuk masuk ke dalamnya. otomatis kesempatan saya benar-benar kecil untuk masuk sekolah itu. walaupun besar harapan saya untuk menjadi murid di sman 3 itu, namun orang-orang di sekitar saya memberikan alternatif, yaitu sman 8 bandung (tapi jauhnya ga nahan meeeeeeen). untuk pilihan keduanya, saya pilih sman 1 dan sman 20 bandung.
*semuanya tolong doakan sayaaa agar mendapatkan sekolah yang terbaik untuk sayaaa :))
yang agak membuat sebal, banyak kasus anak-anak yang mendapatkan nilai yang bagus dari ketidakjujuran dengan berbagai bentuk termasuk bocoran soal, kunci jawaban, contek-menyontek, dll. kenapa saya sebal?
ya ya. sore kali ini saya akan membicarakan hal yang sekarang-sekarang ini sedang booming di kalangan anak kelas 3 smp dan anak" lain yang berada di penghujung sekolahnya.. apakah itu saudara-saudara?
KELULUSAN!
(harap dicatat dalam hal ini saya akan serius :) )
yak. hal ini benar-benar membuat kita menunggu-nunggu, apakah aku lulus? berapakah nilai akhirku? bagaimana jika aku tidak lulus? akan melanjutkan kemanakah aku?
ini juga yang terjadi di tengah-tengah anak-anak kelas 3 smp tahun ini. kesedihan, kebahagiaan, dan kegalauan akhir-akhir ini sungguh menyelimuti kami! oh oh oh.. ada yang sedih karena nilai akhirnya tidak memuaskan dan tidak dapat masuk sekolah yang dia inginkan, ada yang bahagia karena nilai akhirnya memuaskan dan sudah dapat sekolah yang dia inginkan, ada juga yang galau karena nilai akhirnya biasa saja dan belum dapat menentukan sekolah mana yang akan ia tuju.
alhamdulillah angkatan saya di sekolah SOMAY X SMP Salman Al Farisi tahun ini lulus 100 % dengan rata-rata total math 9.24, bahasa inggris 8.97, bahasa indonesia 8.73, ipa 8.37, dan rata-rata seangkatan 8.83. nem tertinggi diraih oleh Masitha Hanum Utomo dengan nemnya 38.65 (selamat sitha!). yiiha! hasil ini cukup memuaskan dan menggembirakan bagi kami semua. apalagi kami mendapatkan ini terutama dengan pertolongan Allah swt, kejujuran dan kerja keras kami. alhamdulillah :D
nem saya sendiri 37.85 (nem maksimal 40), dan dengan nem itu saya sendiri agak gelisah. bayangkan saja, saya masih tidak punya sekolah dan masih harus mencari-cari sekolah yang tepat untuk saya. sekolah keinginan saya sebenarnya adalah sman 3 bandung, tapi berhubung di bandung tahun ini BANYAK SEKALI yang nem nya 38 dan 39 (bahkan denger-denger ada gitu ya yang 39.5, 39.9, dan 40), saya benar-benar menjadi was-was untuk mendaftar ke situ, yang notabenenya sman 3 bandung adalah sekolah favorit di bandung, dan kebanyakan anak di bandung berimpian besar untuk masuk ke dalamnya. otomatis kesempatan saya benar-benar kecil untuk masuk sekolah itu. walaupun besar harapan saya untuk menjadi murid di sman 3 itu, namun orang-orang di sekitar saya memberikan alternatif, yaitu sman 8 bandung (tapi jauhnya ga nahan meeeeeeen). untuk pilihan keduanya, saya pilih sman 1 dan sman 20 bandung.
*semuanya tolong doakan sayaaa agar mendapatkan sekolah yang terbaik untuk sayaaa :))
yang agak membuat sebal, banyak kasus anak-anak yang mendapatkan nilai yang bagus dari ketidakjujuran dengan berbagai bentuk termasuk bocoran soal, kunci jawaban, contek-menyontek, dll. kenapa saya sebal?
- alasan pertama dan paling mendasar: itu dosa.
- merugikan anak-anak yang jujur.
- membuat gelisah dan rasa bersalah di diri sendiri (yang berbuat seperti itu).
- orang yang melakukan itu hanya untuk kepuasan sesaat.
- di sekolah lanjutan nanti (dalam hal ini: sma) orang itu kemungkinan akan keteteran.
- dosanya akan terus terbawa sampai nanti.
- kita kan selama ini belajar di sekolah salah satunya agar bersiap-siap untuk ujian nasional yang menentukan kelulusan. kalau ternyata di ujian nasional malah berbuat curang, lebih baik tidak usah belajar di sekolah saja, karena belajar di sekolah selama ini pun ternyata malah sia-sia dan percuma kalau akhirnya ujian nasional tetap saja bukan dari usaha kita sendiri.
- ujian nasional berasal dari kata uji yang bermaksud menguji/mengetes hasil belajar selama di sekolah. ujian sekolah juga bisa digunakan sebagai ajang untuk mengetahui kemampuan kita selama ini dan menjadi bahan untuk terus mengembangkan diri di kehidupan mendatang.
- kalau selalu terbiasa berbuat curang, akan kesulitan jika bertemu ujian lagi dengan tidak ada kesempatan berbuat curang.
saya menulis ini juga untuk menyampaikan kritikan pada anak-anak yang merasa dirinya melakukan hal-hal yang di atas tadi. dan yang saya dengar, oknum dari 'kegiatan berbuat curang' ini terkadang bukan hanya dari siswa, tetapi juga staf pendidik dan guru-gurunya yang mendukung jalannya kegiatan tersebut, entah dengan memberikan bocoran soal dan kunci jawaban atau membiarkan siswa contek-menyontek dan bekerjasama. maksud saya di sini bukan semua guru, tetapi beberapa guru di beberapa sekolah. apa akibatnya jika hal ini terus dibiarkan terjadi?
- siswa akan belajar untuk tidak jujur, berbuat curang dan mendukung adanya kecurangan, sehingga menghasilkan generasi bangsa yang tidak jujur dan malas berusaha.
- mencoreng nama baik sekolah, bangsa, dan negara.
saya mempunyai sebuah kisah nyata tentang hal ini.
saya mempunyai seorang kerabat dekat yang bernama ujang (nama samaran). selama ini ia dikenal oleh kami sabagai orang yang malas. menurut keluarganya, kamarnya selalu berantakan, baju kotor di mana-mana, setiap hari ia selalu keluar rumah untuk bermain bersama temannya, pulangnya sering kali melebihi jam malam, sering bolos, tidak pernah serius, selalu main-main saat presentasi di sekolahnya, soccer-addict, menginap di kos temannya tanpa bilang kepada keluarganya, dan tidak pernah terlihat oleh kami semua ia memegang buku dan mencoba belajar atau sekadar membaca buku bahkan pada saat ujian. bahkan lebih parahnya perkalian sederhana pun ia tidak hafal, padahal ia termasuk usia siswa sma yang pernah tidak naik kelas saat sd. kami selalu menyebut dia 'manusia yang hidup dalam mimpi', karena menurut kami ia selalu menganggap semua yang dia inginkan dapat ia dapatkan dengan mudah tanpa mengusahakan atau mengorbankan apa-apa, laksana seorang raja yang bisa mendapatkan seluruh yang dia inginkan hanya dengan sekali jentikan jari. padahal sebagai seorang manusia kita tak boleh begitu, hidup adalah perjuangan maka harus ada usaha dan pengorbanan saat kita menginginkan sesuatu dan dalam mencapai tujuan, seperti kata pepatah yang seringkali kita temukan di bawah setiap halaman buku tulis kita: 'all you need to do to become success is to give all you have'.
hal ini membuat seluruh keluarganya termasuk keluarga saya selalu khawatir tentang kenaikan kelasnya setiap tahun, dan tahun ini adalah puncak kekhawatiran kami semua, karena tahun inilah ia menghadapi uan sma, ujian terakhirnya dalam bersekolah (dalam pandangan saya sekolah dan kuliah itu berbeda). banyak dari kami prasangka ia tidak lulus. namun ternyata pada pengumuman kelulusan sekolahnya, ia salah satu siswa yang lulus. untuk sementara, hal itu menenangkan kami. beberapa hari kemudian, ia menyerahkan surat keterangan kelulusannya kepada keluarganya yang di situ terlampir daftar nilai hasil uannya. anda-anda semua tahu bagaimana nilainya? total nilainya atau nemnya adalah 48 koma (nem maksimal 60) dan rata-ratanya adalah 8 koma dengan nilai tertinggi kimia dengan 9 koma dan matematika 8 koma.. wow, what a breathtaking mark untuk anak seperti dia. pada awalnya mereka mengucapkan selamat dengan apa yang telah ia raih. namun, keponakannya, yang kebetulan lebih tua umurnya darinya, merasakan ada sesuatu yang janggal di daftar nilai ini. bayangkan, ia mendapatkan hasil seperti itu dengan usaha seperti bermalas-malasan setiap hari di sekolahnya atau bersantai setiap malam? agak ganjil. lalu keponakan ujang pun bertanya pada pamannya yang berumur lebih muda darinya, "om ujang, saya ingin bertanya. kan nilai uan kimianya 9 koma nih.. rumus kimianya metana apa?" lalu ujang yang notabene sudah 'lulus' sma dengan nilai rata-rata 8 koma pun diam seribu bahasa, tak berkutik. lalu keponakan ujang pun bertanya kembali, "om ujang, saya ingin bertanya. kan nilai uan matematikanya 8 koma nih.. 7 x 9 berapa?" lalu ujang yang notabene sudah 'lulus' sma dengan nilai rata-rata 8 koma pun diam seribu bahasa kembali, tak berkutik kembali (padahal ujang orangnya sering nyolot looh kalo digituin, tapi giliran pertanyaannya kaya gitu ko membisu yah). sejak itu kami semua sangsi dengan hasil itu. darimana ia mendapatkannya? lalu wali ujang berkata, "waktu itu gurunya ujang bilang, agar ujang dapat mengikuti tambahan pelajaran, bayarnya 400ribu." ujang mengikuti tambahan pun menurut kami kami tidak melihat perubahannya, dapatkah ketinggalan selama 3 tahun dapat dikejar dengan waktu beberapa bulan untuk 6 pelajaran? tentu tidak masuk logika kita bukan. jadi di sini ada dua kemungkinan berdasarkan kecurigaan kami semua: pertama, memang ujang yang mencari bocoran/kunci, dan kedua, gurunyalah yang memberikan bocoran/kunci kepada ujang dengan uang tambahan pelajaran tersebut. kata ibu saya, hal itu mungkin sekali terjadi karena ambisi guru-guru sekolah zaman sekarang yang ingin meluluskan seluruh siswanya, dengan segala cara, agar sekolah tersebut tidak dianggap jelek oleh masyarakat.
lihat, betapa jatuhnya moral bangsa kita ini, dan itu telah menjadi kebiasaan bangsa kita. bagaimana kita bisa mengangkat nama baik dan martabat indonesia jika mental bangsanya saja masih seperti ini. dan terkadang itu bukan salah para anak didikan, namun salah pendidik yang malah membuat hal itu terus terjadi, dan anak didikannya lah yang menjadi korban. tujuan saya menulis postingan ini terutama untuk mengkritik pihak-pihak yang saya sebutkan tadi, dan tentu saja ini menjadi bahan evaluasi diri saya juga. walaupun mungkin bahasanya agak pedas, ini hanyalah ungkapan hati saya dan saya masih berharap anak-anak dan remaja-remaja indonesia dapat memulai menjauhkan diri dari sikap berbuat tidak jujur dalam segala hal, termasuk dalam hal ujian.
yaah begitulah postingan saya kali ini. abis akhir-akhir ini kepikiran terus tentang ini, jadi kayanya ga apdol juga kalo ga di post. heheheeheheh
o ow sudah jam 23:43! ohohoh it's time to sleep kalo ga mama pasti bakal dateng terus marah-marah setengah jaman hiiii
okedeh gue cabut dulu yah guysssss babaaaay
peace, folks :]
saya mempunyai seorang kerabat dekat yang bernama ujang (nama samaran). selama ini ia dikenal oleh kami sabagai orang yang malas. menurut keluarganya, kamarnya selalu berantakan, baju kotor di mana-mana, setiap hari ia selalu keluar rumah untuk bermain bersama temannya, pulangnya sering kali melebihi jam malam, sering bolos, tidak pernah serius, selalu main-main saat presentasi di sekolahnya, soccer-addict, menginap di kos temannya tanpa bilang kepada keluarganya, dan tidak pernah terlihat oleh kami semua ia memegang buku dan mencoba belajar atau sekadar membaca buku bahkan pada saat ujian. bahkan lebih parahnya perkalian sederhana pun ia tidak hafal, padahal ia termasuk usia siswa sma yang pernah tidak naik kelas saat sd. kami selalu menyebut dia 'manusia yang hidup dalam mimpi', karena menurut kami ia selalu menganggap semua yang dia inginkan dapat ia dapatkan dengan mudah tanpa mengusahakan atau mengorbankan apa-apa, laksana seorang raja yang bisa mendapatkan seluruh yang dia inginkan hanya dengan sekali jentikan jari. padahal sebagai seorang manusia kita tak boleh begitu, hidup adalah perjuangan maka harus ada usaha dan pengorbanan saat kita menginginkan sesuatu dan dalam mencapai tujuan, seperti kata pepatah yang seringkali kita temukan di bawah setiap halaman buku tulis kita: 'all you need to do to become success is to give all you have'.
hal ini membuat seluruh keluarganya termasuk keluarga saya selalu khawatir tentang kenaikan kelasnya setiap tahun, dan tahun ini adalah puncak kekhawatiran kami semua, karena tahun inilah ia menghadapi uan sma, ujian terakhirnya dalam bersekolah (dalam pandangan saya sekolah dan kuliah itu berbeda). banyak dari kami prasangka ia tidak lulus. namun ternyata pada pengumuman kelulusan sekolahnya, ia salah satu siswa yang lulus. untuk sementara, hal itu menenangkan kami. beberapa hari kemudian, ia menyerahkan surat keterangan kelulusannya kepada keluarganya yang di situ terlampir daftar nilai hasil uannya. anda-anda semua tahu bagaimana nilainya? total nilainya atau nemnya adalah 48 koma (nem maksimal 60) dan rata-ratanya adalah 8 koma dengan nilai tertinggi kimia dengan 9 koma dan matematika 8 koma.. wow, what a breathtaking mark untuk anak seperti dia. pada awalnya mereka mengucapkan selamat dengan apa yang telah ia raih. namun, keponakannya, yang kebetulan lebih tua umurnya darinya, merasakan ada sesuatu yang janggal di daftar nilai ini. bayangkan, ia mendapatkan hasil seperti itu dengan usaha seperti bermalas-malasan setiap hari di sekolahnya atau bersantai setiap malam? agak ganjil. lalu keponakan ujang pun bertanya pada pamannya yang berumur lebih muda darinya, "om ujang, saya ingin bertanya. kan nilai uan kimianya 9 koma nih.. rumus kimianya metana apa?" lalu ujang yang notabene sudah 'lulus' sma dengan nilai rata-rata 8 koma pun diam seribu bahasa, tak berkutik. lalu keponakan ujang pun bertanya kembali, "om ujang, saya ingin bertanya. kan nilai uan matematikanya 8 koma nih.. 7 x 9 berapa?" lalu ujang yang notabene sudah 'lulus' sma dengan nilai rata-rata 8 koma pun diam seribu bahasa kembali, tak berkutik kembali (padahal ujang orangnya sering nyolot looh kalo digituin, tapi giliran pertanyaannya kaya gitu ko membisu yah). sejak itu kami semua sangsi dengan hasil itu. darimana ia mendapatkannya? lalu wali ujang berkata, "waktu itu gurunya ujang bilang, agar ujang dapat mengikuti tambahan pelajaran, bayarnya 400ribu." ujang mengikuti tambahan pun menurut kami kami tidak melihat perubahannya, dapatkah ketinggalan selama 3 tahun dapat dikejar dengan waktu beberapa bulan untuk 6 pelajaran? tentu tidak masuk logika kita bukan. jadi di sini ada dua kemungkinan berdasarkan kecurigaan kami semua: pertama, memang ujang yang mencari bocoran/kunci, dan kedua, gurunyalah yang memberikan bocoran/kunci kepada ujang dengan uang tambahan pelajaran tersebut. kata ibu saya, hal itu mungkin sekali terjadi karena ambisi guru-guru sekolah zaman sekarang yang ingin meluluskan seluruh siswanya, dengan segala cara, agar sekolah tersebut tidak dianggap jelek oleh masyarakat.
lihat, betapa jatuhnya moral bangsa kita ini, dan itu telah menjadi kebiasaan bangsa kita. bagaimana kita bisa mengangkat nama baik dan martabat indonesia jika mental bangsanya saja masih seperti ini. dan terkadang itu bukan salah para anak didikan, namun salah pendidik yang malah membuat hal itu terus terjadi, dan anak didikannya lah yang menjadi korban. tujuan saya menulis postingan ini terutama untuk mengkritik pihak-pihak yang saya sebutkan tadi, dan tentu saja ini menjadi bahan evaluasi diri saya juga. walaupun mungkin bahasanya agak pedas, ini hanyalah ungkapan hati saya dan saya masih berharap anak-anak dan remaja-remaja indonesia dapat memulai menjauhkan diri dari sikap berbuat tidak jujur dalam segala hal, termasuk dalam hal ujian.
yaah begitulah postingan saya kali ini. abis akhir-akhir ini kepikiran terus tentang ini, jadi kayanya ga apdol juga kalo ga di post. heheheeheheh
o ow sudah jam 23:43! ohohoh it's time to sleep kalo ga mama pasti bakal dateng terus marah-marah setengah jaman hiiii
okedeh gue cabut dulu yah guysssss babaaaay
peace, folks :]
Comments
Post a Comment