Takdir

Pikiranku melayang.

Dan jatuh pada saat-saat bayangan kawat pagar itu menerpa wajahmu.

Di bawah ranting-ranting pohon beringin dan cahaya matahari sore itu, 

Aku berpikir;

Bagaimana cara Allah mengirimmu?

Karena rasanya 1001 skenario yang ada tidak bisa menjelaskan secara rasional.

Kau hanya datang,

Lalu menawarkan masa depan.

Kau tahu? Kau adalah antitesis dari segala hal yang aku pikir - dengan kesombonganku - adalah irama yang dapat mengiringiku.

Tapi takdir bekerja memutarbalikkan logika: Aku terpesona - dan aku tidak mengerti kenapa!

Aku yakin, Tangan-tangan Langit yang menjadikannya seperti itu.

Dan Ya Allah, tetapkanlah seperti itu.

Aku sampai menganga - mengingat apa yang Allah tarik dariku, dan apa yang Allah beri padaku.

Selamanya aku bersyukur telah meminta kepada-Mu, ya Allah.

Comments

Popular Posts