7 Habits of Highly Effective People
Hello, Guys. Lagi pengen pake gua elu nih, ehm uhuk uhuk.
Now, at the moment, gua nulis postingan ini dengan aral. Gusar artinya, gusar. Why? Gua lagi ngeupload foto buat postingan baru gua, 40 foto. Asli, dari tadi siang gak beres-beres. Dan sekarang udah 22:42... *tembak orang*
Alesannya gak penting sih ya, hehehe.
Oke, to the point aja. Beberapa hari - tepatnya beberapa minggu - yang lalu, gua ikut kegiatan matrikulasi di kampus yang judulnya 7 Habits. Kayaknya kebanyakan dari lu semua udah pada kenal kiat-kiat dari Stephen R. Covey dari bukunya yang terkenal itu ya: 7 Habits of Highly Effective People.
Pas pertama denger ada seminar itu di kampus yang harus maba kaya gua ikutin, rasanya maleeeees tiada tara. Waktu hari demi harinya gua ikutin... Gua tidur di kelas. Hehehe gak segitunya sih. Tapi yang jelas gua ngantuk banget. Anehnya tuh baru pas di rumah, gua kepikiran, apa yang sebenernya gua pelajarin seharian tadi.... Setelah merenung-merenung gitu, gua baru sadar kalo ini bermanfaat banget.
Karenanya, gua pengen share ke lu semua tentang apa yang udah gua pelajarin. Btw, bakal dituntut atas tindak pelanggaran hak cipta gak, ya? :p
Guys, sebelum lu baca yang di bawah ini, lu harus tau kalau ada prinsip-prinsip dasar mengenai kebiasaan efektif.
(1) Kebiasaan yang efektif itu didasarkan pada prinsip.
(2) Kebiasaan yang efektif memberikan hasil positif.
(3) Paradigmalah yang mengubah kebiasaan.
(4) Kebiasaan yang efektif akan membawa pada kesuksesan.
Daaaan... *jeng jeng jeng jeeeng* Inilah 7 kebiasaan itu:
1. Be Proactive (Jadilah Proaktif)
Proaktif itu adalah berhenti sejenak - kadang hanya sepersekian detik - untuk menggunakan kebebasan dalam memilih sebuah respon yang sejalan dengan nilai serta tujuan pribadi kita. Kebalikannya adalah reaktif, yang biasanya kita lakukan: melakukan tanpa berpikir panjang. Selalulah memberi space terhadap otak kita untuk memikirkan reaksi apa yang akan kita berikan terhadap apa yang terjadi pada kita. Dengan itu, kita bisa terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.
2. Begin with The End in Mind (Mulailah dengan Tujuan Akhir)
Orang yang paling efektif adalah mereka menciptakan masa depan mereka sendiri. Daripada membiarkan orang lain, masyarakat, atau keadaan menentukan takdir mereka, mereka melakukan perencanaan mental berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut. Barulah kemudian mereka menciptakan hasil yang positif.
Jika lu meninggal nanti, kenangan seperti apa yang lu harepin dari orang-orang yang lu tinggalin?
Lu ingin diingat sebagai teman yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai pacar/suami/istri yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai ibu/ayah yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai anak yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai kakak/adik yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai murid yang seperti apa?
Jadilah seseorang yang seperti lu ingin orang-orang ingat tentang elu. :)
3. Put First Thing, First (Dahulukan yang Utama)
Setiap kegiatan dapat digolongkan pada satu dari empat kategori: Penting dan Mendesak, Penting tapi Tidak Mendesak, Tidak Penting dan Mendesak, Tidak Penting dan Tidak Mendesak.
Usahakan setiap kegiatan/rencana elu (terutama yang penting) termasuk ke dalam kategori kedua, Penting tapi Tidak Mendesak. Untuk mengusahakannya, lu mesti merencanakannya dari jauh-jauh hari sebelumnya. Kategori kedua ini juga yang membantu kita memiliki visi, perspektif, disiplin, kendali, dan pencapaian tujuan yang kita inginkan. Intinya: Always plan 'em from several days before and get used to decide your priorities. Hidup kita akan menjadi lebih seimbang dan menyenangkan, karena dengan perencanaan yang baik akan menurunkan tingkat stress dan krisis yang lebih sedikit.
4. Think Win-Win (Berpikir Menang-Menang)
Ada empat kategori dalam berhubungan dengan manusia.
(1) Menang-Kalah (Saya menang, kamu kalah): Keadaan menjadi kompetitif dan saling menjatuhkan.
(2) Kalah-Menang (Keset kaki): Melemahkan dan merendahkan dirimu sendiri.
(3) Kalah-Kalah (Spiral menurun): Negatif, mengalah dan mengajak orang lain untuk sama-sama kalah.
(4) Menang-Menang (Semua orang menang): Menghormati dan bersikap tegas dalam waktu yang bersamaan. Semua orang mendapatkan kesempatan untuk meraih keuntungan.
5. Seek First to Understand, Then to be Understood (Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami)
Dengan berusaha memahami orang lain terlebih dahulu sebelum berusaha menyampaikan pandangan elu sendiri, akan membuat lu semua menjadi seseorng yang dapat dipercaya. Ketika orang lain yakin bahwa lu peduli terhadap kebutuhan mereka, doi juga akan lebih peduli elu, yang pada akhirnya membuka jalan menuju berpikir Menang-Menang.
6. Synergize (Wujudkan Sinergi)
Sinergi akan membantu kita untuk mendapatkan manfaat dari bekerjasama dengan orang lain secara kreatif, walaupun pada kenyataannya setiap orang itu berperilaku berbeda dengan kita. Dengan bersama-sama, akan begitu banyak yang dapat kita perbuat dibandingkan bila dilakukan sendirian atau masing-masing.
Sinergi dapat terjadi apabila dua orang atau lebih saling bekerjasama untuk mendapatkan solusi yang terbaik dibandingkan dengan bekerja masing-masing. Bukan cara lu atau cara gua, melainkan cara yang lebih baik, cara yang lebih tinggi.
7. Sharpen The Saw (Asahlah Gergaji)
Maksudnya, perbaharuilah selalu tubuh, pikiran, hati, dan jiwa kita, sehingga kita akan menjadi orang yang lebih efektif di segala bidang hidup kita. Pembaharuan dapat dilakukan dengan bersantai, berelaksasi. Dengan pembaharuan, kita akan bisa menghadapi tantangan hidup sehari-harinya.
Oke Guys, tahan tawa dulu bentar, emang gua gak pantes pake gua-elu, tapi gua belum selesai -_-
Jujur sih, bukannya lebay, tapi semua yang di atas tadi menggugah gua. Apalagi Kebiasaan No. 2: Begin with The End in Mind.
Jadilah pada pengerjaan tugas di bagian Kebiasaan No. 2 ini gua semangat. Semangat menuliskan - tak lain dan tak bukan - cita-cita. Dan inilah isinya:
Apa saja mimpi-mimpi saya?
Yang bermanfaat untuk masyarakat luas, bangsa, dan negara, dibutuhkan banyak orang, tetapi masih punya waktu luang untuk anak-anak saya di rumah.
Keterampilan apa yang saya butuhkan untuk meraih mimpi dan memperoleh karir yang saya dambakan?
Menulis, travelling, biologi, dan mengajar
Apa yang ingin saya raih dalam lima tahun ke depan?
Beasiswa untuk meringankan beban orangtua, fast track (S2 dan S1 dalam 5 tahun kuliah), lulus dengan predikat cumlaude, studi ke luar negeri, punya modal, lancar bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman (agar dapat melaksanakan studi merambah Benua Eropa)
Ada lagi yang ingin dikatakan? (Oke, ini keterusan)
Selama kuliah saya ingin mencoba mengajar privat, serta menulis di koran atau majalah. Dan, mengingat terlalu banyak biaya yang orangtua keluarkan untuk saya, saya ingin menggantinya dengan menjadi orang yang sukses, setidaknya saya dapat menggantikan 100 juta uang mereka. Lalu, kata teman saya, mahasiswa juga punya beban untuk menanggung biaya makan minimal 76 orang dari rakyat Indonesia setiap lulusnya. Oh iya, saya juga ingin punya perusahaan koran/majalah sendiri, saya ingin punya lembaga pendidikan di mana saya adalah gurunya, serta perkebunan yang dimulai dari bibit yang saya tanam sendiri.
Now, at the moment, gua nulis postingan ini dengan aral. Gusar artinya, gusar. Why? Gua lagi ngeupload foto buat postingan baru gua, 40 foto. Asli, dari tadi siang gak beres-beres. Dan sekarang udah 22:42... *tembak orang*
Alesannya gak penting sih ya, hehehe.
Oke, to the point aja. Beberapa hari - tepatnya beberapa minggu - yang lalu, gua ikut kegiatan matrikulasi di kampus yang judulnya 7 Habits. Kayaknya kebanyakan dari lu semua udah pada kenal kiat-kiat dari Stephen R. Covey dari bukunya yang terkenal itu ya: 7 Habits of Highly Effective People.
Pas pertama denger ada seminar itu di kampus yang harus maba kaya gua ikutin, rasanya maleeeees tiada tara. Waktu hari demi harinya gua ikutin... Gua tidur di kelas. Hehehe gak segitunya sih. Tapi yang jelas gua ngantuk banget. Anehnya tuh baru pas di rumah, gua kepikiran, apa yang sebenernya gua pelajarin seharian tadi.... Setelah merenung-merenung gitu, gua baru sadar kalo ini bermanfaat banget.
Karenanya, gua pengen share ke lu semua tentang apa yang udah gua pelajarin. Btw, bakal dituntut atas tindak pelanggaran hak cipta gak, ya? :p
***
Pada awalnya kitalah yang membentuk kebiasaan kita. Selanjutnya, kebisaanlah yang membentuk kita juga.
(Stephen R. Covey)
Guys, sebelum lu baca yang di bawah ini, lu harus tau kalau ada prinsip-prinsip dasar mengenai kebiasaan efektif.
(1) Kebiasaan yang efektif itu didasarkan pada prinsip.
(2) Kebiasaan yang efektif memberikan hasil positif.
(3) Paradigmalah yang mengubah kebiasaan.
(4) Kebiasaan yang efektif akan membawa pada kesuksesan.
Daaaan... *jeng jeng jeng jeeeng* Inilah 7 kebiasaan itu:
1. Be Proactive (Jadilah Proaktif)
Proaktif itu adalah berhenti sejenak - kadang hanya sepersekian detik - untuk menggunakan kebebasan dalam memilih sebuah respon yang sejalan dengan nilai serta tujuan pribadi kita. Kebalikannya adalah reaktif, yang biasanya kita lakukan: melakukan tanpa berpikir panjang. Selalulah memberi space terhadap otak kita untuk memikirkan reaksi apa yang akan kita berikan terhadap apa yang terjadi pada kita. Dengan itu, kita bisa terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan.
2. Begin with The End in Mind (Mulailah dengan Tujuan Akhir)
Orang yang paling efektif adalah mereka menciptakan masa depan mereka sendiri. Daripada membiarkan orang lain, masyarakat, atau keadaan menentukan takdir mereka, mereka melakukan perencanaan mental berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut. Barulah kemudian mereka menciptakan hasil yang positif.
Jika lu meninggal nanti, kenangan seperti apa yang lu harepin dari orang-orang yang lu tinggalin?
Lu ingin diingat sebagai teman yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai pacar/suami/istri yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai ibu/ayah yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai anak yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai kakak/adik yang seperti apa?
Lu ingin diingat sebagai murid yang seperti apa?
Jadilah seseorang yang seperti lu ingin orang-orang ingat tentang elu. :)
3. Put First Thing, First (Dahulukan yang Utama)
Setiap kegiatan dapat digolongkan pada satu dari empat kategori: Penting dan Mendesak, Penting tapi Tidak Mendesak, Tidak Penting dan Mendesak, Tidak Penting dan Tidak Mendesak.
Usahakan setiap kegiatan/rencana elu (terutama yang penting) termasuk ke dalam kategori kedua, Penting tapi Tidak Mendesak. Untuk mengusahakannya, lu mesti merencanakannya dari jauh-jauh hari sebelumnya. Kategori kedua ini juga yang membantu kita memiliki visi, perspektif, disiplin, kendali, dan pencapaian tujuan yang kita inginkan. Intinya: Always plan 'em from several days before and get used to decide your priorities. Hidup kita akan menjadi lebih seimbang dan menyenangkan, karena dengan perencanaan yang baik akan menurunkan tingkat stress dan krisis yang lebih sedikit.
4. Think Win-Win (Berpikir Menang-Menang)
Ada empat kategori dalam berhubungan dengan manusia.
(1) Menang-Kalah (Saya menang, kamu kalah): Keadaan menjadi kompetitif dan saling menjatuhkan.
(2) Kalah-Menang (Keset kaki): Melemahkan dan merendahkan dirimu sendiri.
(3) Kalah-Kalah (Spiral menurun): Negatif, mengalah dan mengajak orang lain untuk sama-sama kalah.
(4) Menang-Menang (Semua orang menang): Menghormati dan bersikap tegas dalam waktu yang bersamaan. Semua orang mendapatkan kesempatan untuk meraih keuntungan.
5. Seek First to Understand, Then to be Understood (Memahami Terlebih Dahulu, Baru Dipahami)
Dengan berusaha memahami orang lain terlebih dahulu sebelum berusaha menyampaikan pandangan elu sendiri, akan membuat lu semua menjadi seseorng yang dapat dipercaya. Ketika orang lain yakin bahwa lu peduli terhadap kebutuhan mereka, doi juga akan lebih peduli elu, yang pada akhirnya membuka jalan menuju berpikir Menang-Menang.
6. Synergize (Wujudkan Sinergi)
Sinergi akan membantu kita untuk mendapatkan manfaat dari bekerjasama dengan orang lain secara kreatif, walaupun pada kenyataannya setiap orang itu berperilaku berbeda dengan kita. Dengan bersama-sama, akan begitu banyak yang dapat kita perbuat dibandingkan bila dilakukan sendirian atau masing-masing.
Sinergi dapat terjadi apabila dua orang atau lebih saling bekerjasama untuk mendapatkan solusi yang terbaik dibandingkan dengan bekerja masing-masing. Bukan cara lu atau cara gua, melainkan cara yang lebih baik, cara yang lebih tinggi.
7. Sharpen The Saw (Asahlah Gergaji)
Maksudnya, perbaharuilah selalu tubuh, pikiran, hati, dan jiwa kita, sehingga kita akan menjadi orang yang lebih efektif di segala bidang hidup kita. Pembaharuan dapat dilakukan dengan bersantai, berelaksasi. Dengan pembaharuan, kita akan bisa menghadapi tantangan hidup sehari-harinya.
***
Oke Guys, tahan tawa dulu bentar, emang gua gak pantes pake gua-elu, tapi gua belum selesai -_-
Jujur sih, bukannya lebay, tapi semua yang di atas tadi menggugah gua. Apalagi Kebiasaan No. 2: Begin with The End in Mind.
Jadilah pada pengerjaan tugas di bagian Kebiasaan No. 2 ini gua semangat. Semangat menuliskan - tak lain dan tak bukan - cita-cita. Dan inilah isinya:
Apa saja mimpi-mimpi saya?
- Dosen dan ibu yang baik
- Enterpreneur --> membuat lembaga pendidikan dan konsultasi, punya lahan untuk usaha pertanian/perkebunan
- Menjadi Menteri (okey ini muluk!)
Yang bermanfaat untuk masyarakat luas, bangsa, dan negara, dibutuhkan banyak orang, tetapi masih punya waktu luang untuk anak-anak saya di rumah.
Keterampilan apa yang saya butuhkan untuk meraih mimpi dan memperoleh karir yang saya dambakan?
- Keterampilan mengajar
- Membaca textbook (karena saya suka ngantuk)
- Enterpreneurship dan leadership
- Berbahasa asing lebih dari satu
- Public speaking
- Keterampilan menulis
- Memasak
- Memanage waktu
- Ilmu tentang rekayasa hayati
- Pendidikan S3
- Pengalaman studi ke luar negeri
- Kursus bahasa dan memasak
- Berwirausaha
- Pengalaman berorganisasi
Menulis, travelling, biologi, dan mengajar
Apa yang ingin saya raih dalam lima tahun ke depan?
Beasiswa untuk meringankan beban orangtua, fast track (S2 dan S1 dalam 5 tahun kuliah), lulus dengan predikat cumlaude, studi ke luar negeri, punya modal, lancar bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman (agar dapat melaksanakan studi merambah Benua Eropa)
Ada lagi yang ingin dikatakan? (Oke, ini keterusan)
Selama kuliah saya ingin mencoba mengajar privat, serta menulis di koran atau majalah. Dan, mengingat terlalu banyak biaya yang orangtua keluarkan untuk saya, saya ingin menggantinya dengan menjadi orang yang sukses, setidaknya saya dapat menggantikan 100 juta uang mereka. Lalu, kata teman saya, mahasiswa juga punya beban untuk menanggung biaya makan minimal 76 orang dari rakyat Indonesia setiap lulusnya. Oh iya, saya juga ingin punya perusahaan koran/majalah sendiri, saya ingin punya lembaga pendidikan di mana saya adalah gurunya, serta perkebunan yang dimulai dari bibit yang saya tanam sendiri.
***
Satu kebiasaan gua yang terus ada dari gua kecil dulu: Kalo udah bermimpi, gua gak bisa berhenti. Semuanya mengalir begitu saja, ingin jadi ini terus bikin ini terus punya ini dan lalalala. Gua gak peduli mau semuluk apa mimpi gua, gua harus ungkapkan. Karena kata orang-orang besar negeri ini dan seluruh dunia: Jangan takut bermimpi. Mimpi yang menjadikanmu hidup.
Awalnya 7 habits terus lama-lama jadi ke mimpi ya, hehe. Inget postingan gua dulu The Ten Wishes? Mungkin itu versi sederhananya dan ini versi muluknya :D
Tujuan gua nulis yang kayak gini tidak lain dan tidak bukan adalah: (kembali) meminta doa teman-teman, hehehe. Doain gua yah, Guys...............................................................................................................
Dan, emm, mungkin fotonya udah selesai diupload. Thanks buat yang udah mau baca! Ciao!
terus ya del, pas kalian mos, yang nulis bukunya meninggal D:
ReplyDeleteIya may. Persis setelah 7 habits disampaikan ke anak2 yang duluan matrikulasinya. Asa sedih ya :'|
ReplyDelete